CONTOH SKRIPSI DKV BAB 3
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
A.
Waktu
dan Tempat Penelitian
1.
Waktu
Penelitian
Penelitian
dilakukan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Agustus 2014 atau kurang lebih sekitar tiga bulan, pada
bulan Juni penulis mengsurvie dan analisa tentang masalah yang terjadi di toko
tersebut, dan pada bulan Juli penulis langsung mendesain pembuatan aplikasi
yang akan diusulkan. Dan pada bulan Agustus penulis mencoba mengimplementasikan
dan pemeliharaan apllikasi yang telah dibuat, dengan perincian waktu penelitian
sebagai berikut.
Tabel
3.1 Jadwal Penelitian
|
No
|
Kegiatan
|
Juni
|
Juli
|
Agustus
|
|||||||||
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
|
1
|
Survie dan Analisa
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Studi kepustakaan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Perancangan Sistem
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Pengujian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Implementasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Ujian Skripsi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
Tempat
Penelitian
Penelitian
dilakukan pada bagian administrasi di Toko Orlando di Jl. Kemang Kel. Kalisari,
Kec. Pasar Rebo , Jakarta Timur.
B.
Metode
Penelitian
Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara
mencari, memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data yang dapat digunakan untuk
faktor-faktor yang berhubungan dengan
pokok permasalahan sehingga akan dapat
suatu kebenaran atas data yang diperoleh. Metode penelitian bisa dibedakan
menjadi dua yaitu, metode penelitian kuantitatif dan kualitatif.
1.
Metode
Kuantitatif
Metode kuantitatif berakar pada paradigma
tradisional, positivisik, eksperimental atau empiricist. Metode ini berkembang
dari tradisi pemikiran empiris comte, mill,
durkeim, newton dan john lock. “gaya” penelitian kuantitatif biasanya
mengukur variable-variable dan
dijabarkan pada indikator-indikator
dengan meperlihatkan aspek relibilitas. Penelitian kuantitatif bersifat bebas
nilai dan konteks, mempunyai banyak “kasus” dan subjek yang diteliti,
sehingga dapat ditampilkan dalam bentuk
data statistik yang berarti.
Pada hakikatnya setiap penelitian kuantitatif
dalam ilmu-ilmu sosial menerapkan filosofi yang disebut deducto hipothetico verivikatif
artinya, masalah penelitian dipecahkan
dengan bantuan cara berfikir deduktif
melalui pengajuan hipotesis yang deduksi
dari teori-teori yang bersifat universal
dan umum, sehingga kesimpulan dalam
bentuk hipotesis inilah yang akan di
verifikasi secara empiris melalui cara
berfikir induktif dengan bantuan statistika inferensial.
2.
Metode
Kualitatif
Metode penelitian
kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cendrung menggunakan
analisis dengan pendekatan induktif. Proses da makna (prespektif subyek) lebih ditonjolkan dalam
penelitian kualitatif. Menurut strauss
dan corbin yang dimaksud dengan peelitian kualitatif adalah jenis
penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan
menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Penelitian
kualitatif secara umum dapat digunakan untuk penelitian tentang kehidupan
masyarakat. Sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, aktivitas
sosial, dan lain-lain. Salah satu alasan
menggunakan pendekatan kualitatif adalah pengalaman para peneliti dimana
peneliti ini dapat digunakan untuk
mnemukan dan memahami apa yang
tersembunyi dibalik fenomena yang
kadangkala merupakan sesuatu
yang sulit untuk dipahami secara memuaskan.
Model-model
kualitatif dapat dikelompokkan menjadi
empat model :
a.
Grounded
research-Glaser & Strauss
Grounded
research banyak memberi sumbangan oprasional kualitatif, terutama dalam mencari
dan merumuskan teori berdasarkan data empiris. Glaser & Strauss memberi
peluang pengembangan teori substansi
menjadi formal. Terdapat tiga langkah penting untuk menghasilkan teori Grounded
research tersebut, yaitu :
1)
Konseptualisasi
adalah langkah memahami data secara jeli untuk melahirkan konsep. Caranya,
semua data dibaca dengan cemat untuk diperoleh
kata-kata kunci. Dari kata-kata kunci
akan diperoleh label secara konseptual. Misalnya, konsep tentang
“kepemimpinan”, “etos kerja”, “idealisme”, “reward and punishment” dan
sebagainya.
2)
Kedua, adalah
kategorisasi konsep. Jika konsep berangkat dari pelabelan data dari kata-kata
kunci, maka kategorisasi adalah tahap mengumpulkan konsep-konsep secara lebih
abstrak. Lagkah untuk memperoleh kategori adalah dengan cara mencari perbedaan
dan persamaan masing-masing konsep. Data dengan ciri-ciri yang sama
dikelompokkan ke dalam satu kelompok kategori. Yang berbeda untuk semetara disingkirkan
sambil mencari jika ada data yang memiliki ciri-ciri yang sama lagi dalam
pembacaan data lebih lanjut.
3)
Ketiga, adalah
melahirkan proposisi. Proposisi adalah kenyataan yang mengandung hubungan
antara dua atau beberapa hal yang dapat di nilai atau benar atas suatu yang
relevan dengan keadaan di lapangan. (penjelasan selanjutnya tentang
proposisi bisa di buka pada buku
filsafat ilmu atau logika). Penyusunan konsep, kategori, dan proposisi
merupakan suatu keharusan untuk menghasilkan teori, sebagai tujuan akhir dari
Grounded research.
b.
Etnometodologi-
Bodgan
Etnometodologi
lebih banyak sumbangannya terhadap metode kualitatif, tetapi banyak hal masih
terpaku pada metode kuantitatif, antara lain
dengan validasi, reliabilitas.
c.
Paradigma
Naturalistik – Guba & Lincoln
Paradigma
naturalistik dapat dibandingkan dengan latar alami dalam kualitatif. Model ini
digunakan dengan model grounded research dan Etnometodologi menjadi ciri
kualitatif yang paling konsekuen.
d.
Interaksi
simbolik – Blumer
Model
interaksi simbolik menjurun ke kuantitatif-statistik-positivistik. Pendekatan
positivistik yang di keritik oleh pendekatan rasionalisme karena tidak adanya
grand-theory (yang dihasilkan hanya tesis-tesis spesifik yang tidak di
rekontruksi).
dari
jenis-jenis metode penelitian yang telah
dijelaskan diatas, penulis lebih cenderung menggunakan metode penelitian
kualitatif grounded research dalam penelitian tugas akhir ini.
C.
Metode
Pengumpulan Data
Metode
pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan data-data serta
informasi agar mendukung penyempurnaan hasil dari penelitian ini antara lain
adalah :
1.
Studi
Lapangan
a.
Teknik
Wawancara
Dalam pengertian jurnalistik, wawancara
adalah suatu percakapan terpimipin dan tercatat atau suatu percakapan secara
tatap muka dimana seseorang mendapat informasi dari orang lain. Pengertian lain
wawancara merupakan suatu hubungan antar manusia dimana kedua pihak bersikap
sama derajat selama pertemuan-pertemuan berlangsung.
Penulis melakukan wawancara di Toko Orlando
Pada Tanggal 26 Maret 2014 dan bertemu langsung dengan Ibu Dewi yang menjabat
sebagai Kepala Toko Cabang Kalisari. Dalam wawancara, Penulis menanyakan
Aplikasi dan Sistem yang di pakai di Toko Orlando. Selain itu penulis mengamati
dan mencatat cara penjualan dan pembayaran yang dilakukans setiap harinya
b.
Observasi
Pengertian
observasi ialah metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan
pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau
mengamati individual atau kelompok secara langsung. Observasi dilaksanakan secara
langsung oleh penulis mengenai proses yang digunakan oleh Toko Orlando.
Observasi dilakukan pada hari Rabu, 26 Maret 2014.
Pada
hari Rabu, 26 Maret 2014 saya menganalisa dan mencatat sistem kerja yang di
lakukan oleh karyawan setiap harinya. Dalam Kegiataannya sehari-hari, karyawan
menawarkan produk atau barang elektronik yang di jual dengan cara pembayaran
kredit maupun cash. Kepala Toko membuat target yang harus di capai sesuai
dengan anggaran perbulannya.
2.
Metode Kepustakaan
Pengumpulan
data dan informasi dari kutipan-kutipan berbagai buku, peraturan perundang-undangan,
serta hasil laporan dan bahan lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Dari
berbagai referensi tersebut dapat diambil teori yang dapat dijadikan landasan
untuk menganalisa masalah yang diketemukan dalam penelitian.
3.
Sumber
Data
Data
dan informasi yang diperoleh untuk menguatkan penelitian ini diambil dari
sumber data sekunder yang merupakan data pendukung untuk melengkapi data primer
yang diperoleh melalui tanya jawab langsung ke pihak toko dan dokumen-dukumen
milik toko.
D.
Langkah-Langkah
Pengembangan Sistem
Untuk
menyempurnakan hasil dan penelitian ini, penulis mencoba menuliskan
langkah-langkah yang dilakukan dalam mengembangkan sebuah Sistem Penjualan dan
Pembelian pada Toko Columbus Kalisari
diantaranya adalah :
1.
Analisa
Kebutuhan
Analisa kebutuhan berguna untuk
mendapatkan data-data yang akan digunkan sebagai masukan dan suatu sistem dan
untuk memperoleh data yang berhubungan dengan skripsi. Proses perancangan sistem
kearsipan dimulai dari memahami user.
Sebelum merancang sistem penulis harus memahami kebutuhan user, apa saja yang user inginkan. Langkah-langkah yang akan
dilakukan pada tahap ini adalah :
a. Menentukan
profil user
b. Menganalisainput data
c. Menganalisa
proses yang berjalan atau proses yang digunakan
d. Mengumpulkan
kebutuhan-kebutuhan user
e. Mencocokan
kebutuhan tersebut dengancostamer
2.
Perancangan
Sistem
Perancangan sistem bertujuan untuk
merancang sistem yang akan dibuat agar dapat diimplementasikan dengan kebutuhan
pengguna. Lagkah-langkah yang dilakukan dalm perancangan system kearsipan in
adalah :
a. Merancang
database
Dalam merancang sistem database digunakan
untuk menyimpan data-data yang telah diinput dan dimasukan. Tahapan yang
dilakukan dlam merancang suatu database adalah :
1) Membuat
tabel-tabel data bersifat primaru key-nya
2) Menentukan
relationship dari setiap table
3) Membuat
query
4) Membuat
report yang digunakan untuk menampilkan hasil output sebelum dicetak
5) Membuat
normalisasi bila terdapat table yang unnormal
b. Merancang
antarmuka
Dalam merancang antarmuka atau tampilan
ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perancangan tampilan :
1) Harus
memiliki jiwa seni
2) Mengerti
selera pengguna secara umum
3) Melakukan
dokumentasi rancangan agar dapat diubah dengan cara:
a) Membuat
sketsa pada kertas
b) Menggunakan
peranti prototype
c) Penjelasan
keterkaitan jendela satu dengan yang lainnya, dan
d) Menggunakan
peranti bantu
Selain itu dalam merancang antarmuka ada
beberapa tahapan yang harus dilakukan, yaitu :
a) Merancang
menu utuma beserta icon objek, views, dan representasi visual.
b) Merancang
form untuk memasukkan dan menyimpan data
c) Merancang
tampilan untuk hasil output
d) Merancangform
untuk pencarian data
c. Mengembangkan
antarmuka
Dalam melakukan pengembangan terhadap
antarmuka hal pertama yang harus kita perhatikan adaalah membangun prototype.
Membangun prototype adalah cara yang
berharga dalam membuat rancangan awal dan membuat demonstrasi, maka sangat
penting untuk melakukan pengujian kegunaan antarmuka. Dari prototype tersebut, perancangan antarmuka dapat mulai
membangun antarmuka secara utuh. Ketika
membuat prototype, sangat penting
untuk diingat bahwaa tujuan dalam membuat prototype
adalah untuk mempercepat dan mempermudah dalam memvisualisasikan desain
alternatif dan konsep, bukan untuk membangun kode yang akan digunakan sebagai
bagian dari produk.
d. Melakukan
validasi terhadap antarmuka
Evaluasi kegunaan adalah bagian penting
dari proses pengembangan, untuk mengetahui bagaimana tanggapan pengguna
terhadap antarmuka yang telah dibuat. Evaluasi ini akan kita gunakan untuk
memperbaiki kekurangan pada antarmuka yang telah terbangun. Aturan dalam
perancangan antarmuka :
1) Buatlah
antar muka yang dipahami dan dikuasi oleh pengguna
2) Buatlah
antarmuka yang konsisten
3.
Implementasi
Hakikat dari implementasi ialah bukan
sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara
sungguh-sungguh dan mengacu pada sistem yang berlaku. Implementas suau sistem
artinya sistem yang telah dibuat dapat langsung dijalankan di dalam suatu
proses bisnis yang sedang berjalan dan dapat diterapkan sebagai sistem
pendukung proses bisnis guna memperlancar proses operasional perusahaan.
4.
Pengujian
Pengujian adalah prosess untuk memastikan
apakah semua fungsi sistem bekerja dengan baik, dan mencari apakah masih ada
kesalahan pada sistem. Pengujian sangat penting untuk dilakukan untuk menjamin
kualitas software, dan juga menjamin peninjauan terakhir terhadap spesifikasi
dan desian. Sebelum sistem informasi dapat digunakan, maka harus dilakukan
pengujian terlebih dahulu.
5.
Pemeliharaan
Perangkat Lunak
Dalam pemeliharaan system, penulis
mengembangkan suatu perangkat lunak awal yang diperlukan. Tahap ini memilikin
tujuan metodologi pengembangan perangkat lunak dengan pendekatan terstruktur.
Comments
Post a Comment